Jalanku (menuju cinta)

7:29 PM Edit This 0 Comments »



Rasanya aku pernah berada disini, berlari diantara pohon – pohon cemara, yang bergelayut tertiup angin kencang. Sebenarnya kaki inii lelah, menendang banyak kerikil yang terkadang masuk kedalam sepatu tuaku.

Sungguh aneh, berada di jalan yang sudah lama aku tinggalkan. Namun tak kuasa hati ini ingin pulang, bertemu dengan-nya, dia yang tak lelah memandang wajah kotor ini, dengan senyum lebarnya. Kedua tangannya yang selalu terbuka untuk memelukku, dan suara pelannya yang begitu manis terdengar di telingaku.

Aku tetap saja rindu, pada hati yang mencinta, walau waktu berjalan tanpa belas kasihan, meninggalkan begitu banyak cerita, begitu banyak kenangan, begitu banyak pedih.

Terkadang, dalam hitungan yang tak bisa lagi terucap, aku memikirkan dia. Diantara riuh rendah hari, suara bising orang – orang, aku menginginkan keheningan itu. Keheningan yang tercipta hanya karena aku letakkan namanya dalam hatiku.

Walau tak mungkin tahu apa yang harus kuhadapi dalam jalan ini, tapi aku tahu ada dia disana, dan ingin rasanya menyusuri ketidaktahuan, hanya untuk dia.

Jalan ini memang bukan jalan baru, namun sepasang kaki ini adalah kaki – kaki lama yang pernah kupakai sebelumnya untuk menemukan rumahku.

Sebuah rumah dengan telaga dibelakangnya, berdindingkan kehangatan, dan beratapkan doa. Dimana aku bisa masuk dan tak harus keluar lagi, dimana aku bisa berdiam, untuk waktu yang lama, hingga diri ini bisa mengalahkan waktu, dan selamanya memiliki dia.

Aku sayang dia....

Dipetik daripada Tee.

0 comments: