Malangkah menerima takdirku

12:44 PM Edit This 0 Comments »

Laut,
perasaanmu setajam pedang
kala kau meradang dan menatapku curiga
tidak pernah kau percaya hatiku sudah milikmu

Langit,
ku biarkan awan menyaput kelabu
sehingga ku dapat berlindung dibaliknya
sehingga ku dapat berlari menjauhimu

Laut,
gelombang tinggi menghajar seluruh relung
perahu pecah terombang-ambing
mulai karam

Langit,
ku tatap dirimu
ku sadar
kau terlalu jauh, sekarang

Laut,
dalammu dapat merasakan
hatiku tidak pernah kembali untukmu
dan hatiku bukan untukmu

Langit,
apa yang dapat kubuat sekarang
tidak satupun
kerana apapun tidakkan membuatmu kembali kepadaku
kau sudah terlalu jauh

Laut,
tidak akan kuulangi kesalahan yang lalu
segala kesemuanya
kusudahi

Langit,
rintikmu membasahiku
dengan tubuh basah berpeluh pedih
ku melangkah menerima takdirku



ZeeHamit/08

Duduk bersama angin

10:32 AM Edit This 0 Comments »

Duduk bersama angin
Sendiri ku melayan hati
Apa ku rasa?
Apa ku fikir?
Tidak memberi jawapan...

Bersusun pendapat
Semua berinti sama
Semua berujar sama
Semua sama…

Aku hanya ingin bercerita
Tidak ingin dengar yang lain
Jangan salahkan aku...




ZeeHamit/08

Indahnya rindu...

1:27 AM Edit This 1 Comment »

Sayang,
sungguh kasihku kepadamu
tidak berhujung tidak bertepi
walau harus kususuri lorong gelap tanpa akhir
ku tidak akan berbalik dan mencari terang yang lain

Terangku ada di sini
di sisimu
di dadamu
di pelukmu yang erat

Kasih,
bertapa lelah dan luka jiwaku mencarimu
bertapa salah telah mengukiri seluruh hidupku
hanya karena ku ingin bertemu denganmu

Kasih,
hatiku yang telah lelah ini
sering berteriak
dan ia tidak pernah berhenti menjeritkan
kerinduannya kepadamu

Senduku tertahan
bila teringat bertapa airmata telah melumuri jiwaku
yang selalu berlinang
dan terus berlinang
mengapa tidak kunjung berakhir perjalanan ini

Kurasakan cintamu
yang sangat dalam
menjelajahi ruang hatiku
memberi kesejukan dalam dahaga yang kering

Cinta,
siapa yang berani berkata telah menemukan cinta
bila dia tidak pernah diuji
dengan hati yang pedih menahan perih
dengan mata yang lembab membasah
dengan tubuh yang lunglai
dan kelemahan yang terus berderai-derai
dihentam derita

Dan cinta,
hanya cinta yang mampu mengoncang dunia
hanya cinta yang mampu merubuhkan gunung
yang mampu menenggelamkan gurun
yang mampu memberi hidup antara mati

Dalam matiku,
kutemukan lagi hidupku
dalam rinai pelangi cintamu
menuntunku menyusuri alur yang pernah hilang

Cinta,
kumohon
jangan pernah lagi hilang
walau sekejap
walau seditik

Cinta,
kumohon
izinkan dirimu menjadi perhentian akhirku
karena tidak pernah lagi kuingin
memulai perjalanan penuh luka

Cinta,
kumohon
jangan pernah lagi meneteskan airmataku

Cinta,
aku memerlukanmu
karena aku mencintaimu

Cinta,
aku mencintaimu
karena aku mencintaimu...


ZeeHamit/08

Seorang penakut meringkuk

7:49 PM Edit This 0 Comments »
Glitter Graphics




Seorang penakut meringkuk di sudut gelap
Menatap langit yang suram
Membatin
‘Mengapa hariku selalu mendung?’

Ceria wajah gadis manis memandangnya hangat
’Mengapa kau berada dalam kelam?
Tidakkah matahari telah menebarkan senyumannya kepadamu?’

Seorang penakut menatap ceria wajah gadis manis
Yang memandangnya hangat
Membatin
’Mengapa aku tidak punya hari secerah dia?’

Ceria wajah gadis manis mengulurkan tangan
’Mari, bersamaku kita menyongsong matahari
Ia sudah tidak sabar melihatmu diselimuti cahayanya’

Sang penakut menggeleng perlahan
’Kau tidak pernah tahu rasanya takut
Kau tidak pernah menghadapi takut
Kau tidak pernah melihat takut’

Ceria wajah gadis manis berganti murung
’Tidakkah kau tahu, takutmu berwujud
karena kau sendiri yang memilih takut
Kau sendiri yang membiarkan takut melingkupi hidupmu'

Seorang penakut meringkuk di sudut gelap
Bertapa kuat tangan gadis manis menggapai
Ia terus meringkuk, rapat
Menyembunyikan diri dari terang
Membiarkan takut menyelimutinya.


ZeeHamit/08

Jalanku (menuju cinta)

7:29 PM Edit This 0 Comments »



Rasanya aku pernah berada disini, berlari diantara pohon – pohon cemara, yang bergelayut tertiup angin kencang. Sebenarnya kaki inii lelah, menendang banyak kerikil yang terkadang masuk kedalam sepatu tuaku.

Sungguh aneh, berada di jalan yang sudah lama aku tinggalkan. Namun tak kuasa hati ini ingin pulang, bertemu dengan-nya, dia yang tak lelah memandang wajah kotor ini, dengan senyum lebarnya. Kedua tangannya yang selalu terbuka untuk memelukku, dan suara pelannya yang begitu manis terdengar di telingaku.

Aku tetap saja rindu, pada hati yang mencinta, walau waktu berjalan tanpa belas kasihan, meninggalkan begitu banyak cerita, begitu banyak kenangan, begitu banyak pedih.

Terkadang, dalam hitungan yang tak bisa lagi terucap, aku memikirkan dia. Diantara riuh rendah hari, suara bising orang – orang, aku menginginkan keheningan itu. Keheningan yang tercipta hanya karena aku letakkan namanya dalam hatiku.

Walau tak mungkin tahu apa yang harus kuhadapi dalam jalan ini, tapi aku tahu ada dia disana, dan ingin rasanya menyusuri ketidaktahuan, hanya untuk dia.

Jalan ini memang bukan jalan baru, namun sepasang kaki ini adalah kaki – kaki lama yang pernah kupakai sebelumnya untuk menemukan rumahku.

Sebuah rumah dengan telaga dibelakangnya, berdindingkan kehangatan, dan beratapkan doa. Dimana aku bisa masuk dan tak harus keluar lagi, dimana aku bisa berdiam, untuk waktu yang lama, hingga diri ini bisa mengalahkan waktu, dan selamanya memiliki dia.

Aku sayang dia....

Dipetik daripada Tee.